Sabtu, 25 Februari 2012
Jumat, 24 Februari 2012
Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah
Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah: METODE PENULISAN KARYA ILMIAH A. Pendahuluan Menyusun laporan penelitian merupakan tugas akhir dari proses penelitian, dan dalam ...
Gooners Epil: Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah
Gooners Epil: Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah: Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah : METODE PENULISAN KARYA ILMIAH A. Pendahuluan Menyusun laporan penelitian merupakan tu...
Gooners Epil: hakikat berfikir
Gooners Epil: hakikat berfikir: HAKIKAT DAN CIRI BELAJAR BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kita semua mungkin tidak merasa asing dengan istilah Belajar,...
hakikat berfikir
HAKIKAT DAN CIRI BELAJAR
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Kita semua mungkin
tidak merasa asing dengan istilah Belajar, karena istilah ini tidak terbatas
penggunannya dalam kegiatan Formal Pendidikan di Sekolah, akan tetapi juga
dipergunakan untuk menyatakan aktivitas seharian yang berkenaan dengan upaya
untuk mendapatkan informasi, pengetahuan atau keterampilan baru yang belum
diketahui atau untuk memperluas dan memperkokoh Pengetahuan tentang sesuatu
yang telah dimiliki sebelumnya.
Meskipun Istilah
Belajar tidak Asing lagi bagi kita, namun dipandang perlu untuk mengkaji
kembali secara lebih mendalam agar kita dapat menemukan makna Esensial Belajar,
sekaligus pula mengklarifikasi apakah kegiatan-kegiatan yang selama ini kita
sebut Belajar, sudah sesuai dengan Hakikat Belajar sesungguhnya.
Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah
Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah: METODE PENULISAN KARYA ILMIAH A. Pendahuluan Menyusun laporan penelitian merupakan tugas akhir dari proses penelitian, dan dalam ...
metode penulisan karya ilmiah
METODE PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
Pendahuluan
Menyusun laporan
penelitian merupakan tugas akhir dari proses penelitian, dan dalam membuat
laporan sebaiknya peneliti berperan sebagai pembaca, sehingga laporan yang disajikan dapat dinilai apakah sudah baik
atau belum.
Menyusun karya
ilmiah tidah jauh berbeda dengan menyusun karya yang lainnya, seperti karya
jurnalistik atau laporan perjalanan, perbedaanya adalah penyusunan karya ilmiah
mengikuti metode ilmiah (scientific method)
yang terdiri atas langkah-langkah untuk mengorganisasi dan mengatur gagasan
melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedural yang disepakati oleh
para ilmuwan, sedangkan karya jurnalistik tidak.
Karya ilmiah
harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan supaya tidak sulit dalam
mempelajarinya. Laporan penelitian sebagai suatu karya ilmiah dalam bentuk yang bagaimanapun, biasanya hanya
dibaca oleh orang yang berkepentingan, terutama yang termasuk kategori
profesional.[1]
Dalam penyusunannya terdapat berbagai bentuk atau format, yang kadang-kadang
dalam berbagai hal mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
Setiap perguruan
tinggi atau lembaga ilmu pengetahuan lain biasanya mempunyai satu pola
penulisan karya ilmiah yang dapat diikuti, meskipun pola tersebut pada
prinsipnya hanya merupakan model semata-mata. Sebab penyusunan suatu karya
ilmiah, dapat secara bebas dibuat berdasarkan sistematik yang menurut penyusun
baik, dan mempunyai landasan berpijak yang logis
Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah
Gooners Epil: metode penulisan karya ilmiah: METODE PENULISAN KARYA ILMIAH A. Pendahuluan Kegiatan beromuniasi dapat dilakukan secara internal maupun eksternal....
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab x1
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab x1: 1. ما هذا ؟ هذا ... أ. ساعة ب. مرسمة ج. قلم د. مكتب ه. جدار 2. ما هذه ؟ هذه ... أ. ساعة ب. مرس...
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab x1
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab x1: 1. ما هذا ؟ هذا ... أ. ساعة ب. مرسمة ج. قلم د. مكتب ه. جدار 2. ما هذه ؟ هذه ... أ. ساعة ب. مرس...
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab x1
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab x1: 1. ما هذا ؟ هذا ... أ. ساعة ب. مرسمة ج. قلم د. مكتب ه. جدار 2. ما هذه ؟ هذه ... أ. ساعة ب. مرس...
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab
Gooners Epil: contoh soal bahasa arab: 1. ....تَذْهَبُ الى المدرسة كل يوم أ. انتِ ب. انا ج. هو د. هم ه. انتَ 2. ....تذهبين الى المدرسة كل...
Gooners Epil: Pengertian Sosiologi, Pendidikan, Sosiologi Pendid...
Gooners Epil: Pengertian Sosiologi, Pendidikan, Sosiologi Pendid...: A. Pengertian Sosiologi 1. Auguste Comte, Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-...
Gooners Epil: Aksiologi dan Nilai Pandangan Hidup
Gooners Epil: Aksiologi dan Nilai Pandangan Hidup: A. Pendahuluan Ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan ke...
metode penulisan karya ilmiah
METODE PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
Pendahuluan
Kegiatan beromuniasi
dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Berkomunikasi secara internal
dilakukan seseorang dengan cara berpikir. Berkomunikasi secara eksternal
dilakukan dengan menyampaikan hasil pemikiran, gagasan, atau perasaan. Cara
penyampaian berkomunikasi ini dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
Dalam mengomunikasikan
gagasan secara tertulis diperlukan kemampuan meramu bahasa dalam bentuk
karangan. Apabila gagasan itu berupa argumen keilmuan maka diperlukan kemampuan
merancang karya tulis ilmiah. Untuk dapat menuangkan gagasan keilmuan kedalam
karangan ilmiah perlu pemahaman tentang karakteristik, struktur, dan aspek
kebahasan dalam karangan ilmiah.
Kegiatan menuangkan
gagasan keilmuan dalam bahasa yang ilmiah sering dilakukan pada setiap kegiatan
ilmiah. Dalam kegiatan diskusi, seminar, simposium, lokakarya, orasi, dan
sejenisnya sering terjadi komunikasi keilmuan, baik dalam bentuk lisan mauun
tulisan. Pada kegiatan ilmiah tersebut, penyaji dituntut memiliki kemampuan
menyampaikan argumen secara lisan yang dilengkapi pula dengan sajian argumen
keilmuan secara tertulis dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Penyajian karya tulis
ilmiah harus dilakukan secara logis. Karya tulis ilmiah bearti karangan yang
menyajikan argumen dengan menggunakan logika berpikir secara benar. Apabila
penyajian karangan ilmiah mengunakan logika yang benar, maka argumen ilmu
pengetahuan tersebut akan diterima pula oleh akal atau logika orang yang
berpikir ilmiah1.
contoh soal bahasa arab x1
1. ما هذا ؟ هذا ...
أ. ساعة ب. مرسمة
ج. قلم
د. مكتب
ه. جدار
2. ما هذه ؟
هذه ...
أ. ساعة ب. مرسمة
ج. قلم
د. مكتب
ه. جدار
3. ما هذه؟ هذه ...
أ. نافذة
ب. خريط
ج. قلمة
د. خريطة
ه. جدار
4. ما هذه ؟ هذه ...
أ. ممحة
ب. مرسمة
ج. ممسحة
د. نافذة
ه. كرسة
5. ما هذا ؟ هذا ...
أ. ساعة
ب. مرسمة
ج. قلم
د. مكتب
ه. جدار
Kamis, 23 Februari 2012
Pengertian Sosiologi, Pendidikan, Sosiologi Pendidikan dan 4 Kajian Sosiologi
A.
Pengertian Sosiologi
1.
Auguste Comte, Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu
mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang
bersifat rasional dan ilmiah.
2.
Max Weber, Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang tindakan social atau
perilaku-perilaku manusia
3.
Emile Durkheim, Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu
fakta-fakta atau kenyataan yang berisikan cara bertindak, cara perpikir dan
cara merasakan sesuatu.
4.
Herbert Spencer, Sosiologi adalah Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan dan
proses kehidupan social sebagai suatu keseluruhan / suatu sistem.
5.
Raoucek
& Warren, Sosiologi
adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
sosial
6.
J.A.A. Van Dorn & C.J. Lammers, Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur
dan proses- proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Aksiologi dan Nilai Pandangan Hidup
A. Pendahuluan
Ilmu
merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia dapat terpenuhi secara lebih cepat dan lebih
mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban
manusia sangat membutuhkan ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti
hal memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan
yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu, manusia juga bisa merasakan kemudahan
lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi dan lain
sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan
sarana untuk membantu dalam mencapai tujuan hidupnya.
Ilmu
bukan saja menimbulkan dehumanisasi namun bahkan mengubah hakikat manusia itu
sendiri. Dengan perkataan lain ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu
manusia mencapai tujuan hidupnya, namun juga dapat menciptakan tujuan hidup itu
sendiri. Menghadapi kenyataan seperti itu ilmu yang pada hakekatnya mempelajari
alam sebagaimana adanya mulai mempertanyakan hal-hal yang bersifat seharusnya,
apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi mausia. Untuk itu
dengan kemajuan ilmu pengetahuan manusia dapat menciptakan berbagai bentuk
teknologi. Sehingga ilmu harus ditempatkan secara proposional dan memihak pada
nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Sebab jika ilmu tidak berpihak kepada
nilai-nilai maka yang terjadi adalah bencana dan malapetaka.
Langganan:
Postingan (Atom)