Jumat, 24 Februari 2012

metode penulisan karya ilmiah

METODE PENULISAN KARYA ILMIAH
A.    Pendahuluan

            Kegiatan beromuniasi dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Berkomunikasi secara internal dilakukan seseorang dengan cara berpikir. Berkomunikasi secara eksternal dilakukan dengan menyampaikan hasil pemikiran, gagasan, atau perasaan. Cara penyampaian berkomunikasi ini dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
            Dalam mengomunikasikan gagasan secara tertulis diperlukan kemampuan meramu bahasa dalam bentuk karangan. Apabila gagasan itu berupa argumen keilmuan maka diperlukan kemampuan merancang karya tulis ilmiah. Untuk dapat menuangkan gagasan keilmuan kedalam karangan ilmiah perlu pemahaman tentang karakteristik, struktur, dan aspek kebahasan dalam karangan ilmiah.
            Kegiatan menuangkan gagasan keilmuan dalam bahasa yang ilmiah sering dilakukan pada setiap kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan diskusi, seminar, simposium, lokakarya, orasi, dan sejenisnya sering terjadi komunikasi keilmuan, baik dalam bentuk lisan mauun tulisan. Pada kegiatan ilmiah tersebut, penyaji dituntut memiliki kemampuan menyampaikan argumen secara lisan yang dilengkapi pula dengan sajian argumen keilmuan secara tertulis dalam bentuk karya tulis ilmiah.
            Penyajian karya tulis ilmiah harus dilakukan secara logis. Karya tulis ilmiah bearti karangan yang menyajikan argumen dengan menggunakan logika berpikir secara benar. Apabila penyajian karangan ilmiah mengunakan logika yang benar, maka argumen ilmu pengetahuan tersebut akan diterima pula oleh akal atau logika orang yang berpikir ilmiah1.



B.     Pengertian Karya Ilmiah

1.      Karya Ilmiah
      Setiap orang berkarya. Salah satu bentuk karya adalah karya tulis, yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah disini adalah karya tulis sebagai rekaman sebuah pikian yang bulat (utuh), untuk dikomunikasikan kepada pembaca, dan pada gilirannya pembaca dapat memahaminya dengan tepat sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis2. Agar maksud tersebut dapat tercapai, pikiran penulis harus tersusun menurut seni dan teknik tertentu.

Karya Ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya Ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti, jadi bukan sekedar pertanggungjawaban sumber daya (uang, alat, bahan) yang digunakan dalam penelitian.

2.      Tujuan Karya Ilmiah

            Tujuan karya ilmiah yaitu agar penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca. Karena itu, karya ilmiah harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan supaya tidak sulit dalam mempelajarinya. Adapun sifat penting karya Ilmiah adalah awet  (tertulis ) sehingga dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.




3.      Karakteristik Karya Ilmiah

             Apabila dikaji dari argumen yang disajikan dalam suatu karangan maka karangan ilmiah memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik karangan ilmiah bearti ciri khas suatu gagasan tertulis. Kekhasan karangan ilmiah dapat diamati dari seseorang penulis di dalam menyajikan gagasan ilmiahnya, sikap ilmiah dalam penulisannya, dan ciri-cri karang ilmiah itu.

             Berdasarkan kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat diungkapkan beberapa karakteristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam Weisman (1961:44-61), Brotowidjojo (1993:58-63),  Keraf (1983:57) dan Suherli (1996:182-200). Yaitu :
1.      Karangan Ilmiah Menyajikan Fakta yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan mengikuti metodelogi penulisan yang benar
2.      Karangan Ilmiah disajikan Definisi, metode penyajian definisi sebagai karakteritik karangan ilmiah meliputi metode eksplikasi, analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan, analogi, eliminasi, dan etimologi
3.      Karangan Ilmiah menguraikan  permasalahan dengan cara abstrak, jelas/lengkap, objektif, bernalar dan konseptual.
4.      Karangan ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis, spesifik tau faktual
5.      Karangan ilmiah disajikan pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara deduktif, induksi, atau berproses3.



4.      Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah

      Karya tulis ilmiah yang paling banyak dikenal adalah artikel (ilmiah populer), makalah (kertas kerja dan kajian), laporan penelitian, dan buku. Laporan penelitian itu terdiri atas laporan penelitian, baik penelitian lapangan (field research), maupun kajian pustaka (desk research) dan laporan kajian buku atau bagian buku (books report atau chapter report), serta laporan penyelesaian studi yang terdiri atas makalah, skripsi, tesis dan disertasi. Buku terdiri atas buku teks (buku teks pelajaran, modul, dan diktat) dan buku nonteks (buku pengayaan, referensi, dan panduan pendidik). Dalam perkembangannya jenis-jenis ini semakin bervariasi.
Menurut Arifin (2003:1), umumnya karya ilmiah di perguruan tinggi dibedakan menjadi:
1.    Makalah, karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
2.    Kertas kerja, karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisa dalam kertas kerja lebih mendalam dibandingkan analisa dalam makalah
3.    Skripsi, karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
4.    Tesis, karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5.    Disertasi, karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang shahih (valid) dengan analisa yang terinci.
C.    SYARAT MENJADI PENELITI YANG BAIK

Ada 11 syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi peneliti yang baik,  yang dikenal dengan sebutan “ open your I’s “ yaitu sebagai berikut :
1.      Inteligence, yaitu faktor kecerdasan yang merupakan faktoresensial yang dimilki oleh setiap manusia yang berakal.
2.      Interest, yaitu rasa ingin tahu yang spesifik dan mendalam pada suatu masalah.
3.      Imagination, adalah keberanian nian mencoba sesuatu hal yang sifatnya orisinal dan inovatif dalam memecahkan suatu problem penelitian.
4.      Initiative, yaitu Tidak menunggu atau menunda-nunda dalam memulai sesuatu terutama hal-hal yang sudah direncanakan semula.
5.      Information, mengumpulkan informasi dari sumber pertama atau primer dan yang terbaru atau aktual dan terpercaya.
6.      Industrious, yaitu bekerja keras dan disiplin yang tinggi, tidak kenal lelah dan pantang menyerah.
7.      Intense Observation, yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan serta intensif, sistematis, kritis dan logis
8.      Integrity, yaitu memiliki keimanan dan kejujuran yang mutlak dalam melakukan kegiatan penelitian.
9.      Infectious entusiasm, yaitu peneliti memiliki antusiasme dan respons yang tinggi untuk menarik peeliti atau pengguna (sponsor dan stakeholder) yang lain terhadap hasil penelitian yang ditekuni.
10.  Indefatigable writer, maksudnya seseorang peneliti merupakan penulis yang tidak gampang putus asa
11.  Incentive, yaitu Insentif berhubungan dengan ransangan dan timbal balik atau balas jasa dari suatu kegiatan.

METODE PENULISAN KARYA ILMIAH


MAKALAH
Disampaikan Pada Mata Kuliah Metodelogi  Penulisan Karya Ilmiah
Program Studi  Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Rahmawaty Rahim, M.Pd.I

SUSUN OLEH
FIDIAH                                     : 2110103040
EKO PRATAMA ELBAR        : 2110103043                                             

PROGRAM PASCA SARJANA IAIN RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2011-2012
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar