METODE PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
Pendahuluan
Kegiatan beromuniasi
dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Berkomunikasi secara internal
dilakukan seseorang dengan cara berpikir. Berkomunikasi secara eksternal
dilakukan dengan menyampaikan hasil pemikiran, gagasan, atau perasaan. Cara
penyampaian berkomunikasi ini dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
Dalam mengomunikasikan
gagasan secara tertulis diperlukan kemampuan meramu bahasa dalam bentuk
karangan. Apabila gagasan itu berupa argumen keilmuan maka diperlukan kemampuan
merancang karya tulis ilmiah. Untuk dapat menuangkan gagasan keilmuan kedalam
karangan ilmiah perlu pemahaman tentang karakteristik, struktur, dan aspek
kebahasan dalam karangan ilmiah.
Kegiatan menuangkan
gagasan keilmuan dalam bahasa yang ilmiah sering dilakukan pada setiap kegiatan
ilmiah. Dalam kegiatan diskusi, seminar, simposium, lokakarya, orasi, dan
sejenisnya sering terjadi komunikasi keilmuan, baik dalam bentuk lisan mauun
tulisan. Pada kegiatan ilmiah tersebut, penyaji dituntut memiliki kemampuan
menyampaikan argumen secara lisan yang dilengkapi pula dengan sajian argumen
keilmuan secara tertulis dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Penyajian karya tulis
ilmiah harus dilakukan secara logis. Karya tulis ilmiah bearti karangan yang
menyajikan argumen dengan menggunakan logika berpikir secara benar. Apabila
penyajian karangan ilmiah mengunakan logika yang benar, maka argumen ilmu
pengetahuan tersebut akan diterima pula oleh akal atau logika orang yang
berpikir ilmiah1.
B.
Pengertian Karya Ilmiah
1.
Karya Ilmiah
Setiap
orang berkarya. Salah satu bentuk karya adalah karya tulis, yang dimaksud
dengan karya tulis ilmiah disini adalah karya tulis sebagai rekaman sebuah
pikian yang bulat (utuh), untuk dikomunikasikan kepada pembaca, dan pada
gilirannya pembaca dapat memahaminya dengan tepat sesuai dengan yang
dimaksudkan oleh penulis2. Agar maksud tersebut dapat tercapai, pikiran penulis
harus tersusun menurut seni dan teknik tertentu.
Karya Ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan
pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya Ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti, jadi bukan sekedar pertanggungjawaban sumber daya (uang, alat, bahan) yang digunakan dalam penelitian.
2.
Tujuan Karya
Ilmiah
Tujuan karya
ilmiah yaitu agar penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau
ditolak oleh pembaca. Karena itu, karya ilmiah harus memenuhi sistematika yang
sudah dibakukan supaya tidak sulit dalam mempelajarinya. Adapun sifat penting karya Ilmiah adalah awet (tertulis ) sehingga dapat dibaca oleh siapa
saja, dimana saja, dan kapan saja.
3.
Karakteristik Karya Ilmiah
Apabila
dikaji dari argumen yang disajikan dalam suatu karangan maka karangan ilmiah
memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik karangan ilmiah bearti ciri
khas suatu gagasan tertulis. Kekhasan karangan ilmiah dapat diamati dari seseorang
penulis di dalam menyajikan gagasan ilmiahnya, sikap ilmiah dalam penulisannya,
dan ciri-cri karang ilmiah itu.
Berdasarkan
kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat diungkapkan beberapa
karakteristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam Weisman
(1961:44-61), Brotowidjojo (1993:58-63),
Keraf (1983:57) dan Suherli (1996:182-200). Yaitu :
1. Karangan Ilmiah Menyajikan Fakta yaitu
berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan
mengikuti metodelogi penulisan yang benar
2. Karangan Ilmiah disajikan Definisi,
metode penyajian definisi sebagai karakteritik karangan ilmiah meliputi metode
eksplikasi, analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan, analogi, eliminasi,
dan etimologi
3. Karangan Ilmiah menguraikan permasalahan dengan cara abstrak,
jelas/lengkap, objektif, bernalar dan konseptual.
4. Karangan ilmiah menerapkan teori-teori
yang dapat dilakukan secara logis, spesifik tau faktual
5. Karangan ilmiah disajikan pemecahan
masalah yang dilakukan dengan cara deduktif, induksi, atau berproses3.
4.
Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah yang paling banyak
dikenal adalah artikel (ilmiah populer), makalah (kertas kerja dan kajian),
laporan penelitian, dan buku. Laporan penelitian itu terdiri atas laporan
penelitian, baik penelitian lapangan (field research), maupun kajian pustaka
(desk research) dan laporan kajian buku atau bagian buku (books report atau
chapter report), serta laporan penyelesaian studi yang terdiri atas makalah,
skripsi, tesis dan disertasi. Buku terdiri atas buku teks (buku teks pelajaran,
modul, dan diktat) dan buku nonteks (buku pengayaan, referensi, dan panduan
pendidik). Dalam perkembangannya jenis-jenis ini semakin bervariasi.
Menurut Arifin (2003:1), umumnya karya ilmiah di perguruan tinggi dibedakan menjadi:
1.
Makalah, karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif.
2.
Kertas kerja, karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu
berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisa dalam
kertas kerja lebih mendalam dibandingkan analisa dalam makalah
3.
Skripsi, karya tulis ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
4.
Tesis, karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih
mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
5.
Disertasi, karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang shahih
(valid) dengan analisa yang terinci.
C.
SYARAT MENJADI PENELITI YANG BAIK
Ada 11 syarat yang harus dipenuhi
seseorang untuk menjadi peneliti yang baik,
yang dikenal dengan sebutan “ open your I’s “ yaitu sebagai berikut :
1.
Inteligence,
yaitu faktor kecerdasan yang merupakan faktoresensial yang dimilki oleh setiap
manusia yang berakal.
2.
Interest,
yaitu rasa ingin tahu yang spesifik dan mendalam pada suatu masalah.
3.
Imagination,
adalah keberanian nian mencoba sesuatu hal yang sifatnya orisinal dan inovatif
dalam memecahkan suatu problem penelitian.
4.
Initiative,
yaitu Tidak menunggu atau menunda-nunda dalam memulai sesuatu terutama hal-hal
yang sudah direncanakan semula.
5.
Information,
mengumpulkan informasi dari sumber pertama atau primer dan yang terbaru atau
aktual dan terpercaya.
6.
Industrious,
yaitu bekerja keras dan disiplin yang tinggi, tidak kenal lelah dan pantang
menyerah.
7.
Intense
Observation, yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan serta intensif,
sistematis, kritis dan logis
8.
Integrity,
yaitu memiliki keimanan dan kejujuran yang mutlak dalam melakukan kegiatan
penelitian.
9.
Infectious
entusiasm, yaitu peneliti memiliki antusiasme dan respons yang tinggi untuk
menarik peeliti atau pengguna (sponsor dan stakeholder) yang lain terhadap
hasil penelitian yang ditekuni.
10.
Indefatigable
writer, maksudnya seseorang peneliti merupakan penulis yang tidak gampang putus
asa
11.
Incentive,
yaitu Insentif berhubungan dengan ransangan dan timbal balik atau balas jasa
dari suatu kegiatan.
METODE PENULISAN KARYA ILMIAH
MAKALAH
Disampaikan Pada Mata Kuliah Metodelogi Penulisan Karya Ilmiah
Program Studi Ilmu
Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Rahmawaty Rahim, M.Pd.I
SUSUN OLEH
FIDIAH :
2110103040
EKO PRATAMA ELBAR :
2110103043
PROGRAM
PASCA SARJANA IAIN RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2011-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar