Jumat, 24 Februari 2012

metode penulisan karya ilmiah


METODE PENULISAN KARYA ILMIAH
A.     Pendahuluan
Menyusun laporan penelitian merupakan tugas akhir dari proses penelitian, dan dalam membuat laporan sebaiknya peneliti berperan sebagai pembaca, sehingga laporan  yang disajikan dapat dinilai apakah sudah baik atau belum.
Menyusun karya ilmiah tidah jauh berbeda dengan menyusun karya yang lainnya, seperti karya jurnalistik atau laporan perjalanan, perbedaanya adalah penyusunan karya ilmiah mengikuti metode ilmiah  (scientific method) yang terdiri atas langkah-langkah untuk mengorganisasi dan mengatur gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedural yang disepakati oleh para ilmuwan, sedangkan karya jurnalistik tidak.
Karya ilmiah harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan supaya tidak sulit dalam mempelajarinya. Laporan penelitian sebagai suatu karya ilmiah  dalam bentuk yang bagaimanapun, biasanya hanya dibaca oleh orang yang berkepentingan, terutama yang termasuk kategori profesional.[1] Dalam penyusunannya terdapat berbagai bentuk atau format, yang kadang-kadang dalam berbagai hal mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
Setiap perguruan tinggi atau lembaga ilmu pengetahuan lain biasanya mempunyai satu pola penulisan karya ilmiah yang dapat diikuti, meskipun pola tersebut pada prinsipnya hanya merupakan model semata-mata. Sebab penyusunan suatu karya ilmiah, dapat secara bebas dibuat berdasarkan sistematik yang menurut penyusun baik, dan mempunyai landasan berpijak yang logis
.
B.   Pengertian Karya Ilmiah
1.         Karya Ilmiah
Karya Ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya Ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti, jadi bukan sekedar pertanggungjawaban sumber daya (uang, alat, bahan) yang digunakan dalam penelitian.
Adapun metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut  terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data , tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.[2]
2.        Tujuan Karya Ilmiah
                        Adalah agar gagasan  penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca. Karena itu, karya ilmiah harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan supaya tidak sulit dalam mempelajarinya. Adapun sifat penting karya Ilmiah adalah awet  (tertulis ) sehingga dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
3.         Fungsi Karya Ilmiah
Adalah sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini sesuai dengan hakekat karya ilmiah, yaitu mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten. Jika dihubungkan dengan hakikat Ilmu, Karya Ilmiah mempunyai Fungsi :
1.  Penjelasan ( explanation )
Karya Ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas, dan tidak pasti, menjadi  sebaliknya.
2.  Ramalan ( Prediction )
karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.
       3.  Kontrol (Control)
        Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.
4.        Syarat Menulis Karya Ilmiah
                           Menulis karya ilmiah memerlukan sekurang-kurangnya empat syarat,  yaitu :
1.    Motivasi dan disiplin yang  tinggi
2.    Kemampuan mengolah data
3.    Kemampuan berpikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4.    Kemampuan berbahasa.

5.        Sifat Karya Ilmiah
Berbeda dengan Tulisan Fiksi (Novel, Puisi, Cerpen), Karya Ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi syarat, yaitu :
1.    Lugas dan tidak emosional, suatu karya Ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak membuat tafsiran (Interprestasi) sendiri-sendiri. 
2.    Logis, kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten.
3.    Efektif, baik alinea atau subbab harus menunjukkan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4.    Efisien, hanya menggunakan  kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5.    Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

6.        Jenis-Jenis Karya Ilmiah            
Menurut Arifin (2003:1), umumnya karya ilmiah di perguruan tinggi dibedakan menjadi:
1.    Makalah, karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
2.    Kertas kerja, karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisa dalam kertas kerja lebih mendalam dibandingkan analisa dalam makalah
3.    Skripsi, karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
4.    Tesis, karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5.    Disertasi, karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang shahih (valid) dengan analisa yang terinci.


7.        Manfaat Penyusunan karya Ilmiah
                             Menurut Sikumbang (1981) sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yang intinya adalah sebagai berikut :
1.    Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebalum menulis Karya Ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas. 
2.    Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ketingkat pemikiran yang lebih matang.
3.    Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4.    Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5.    Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6.    Penulis turut memperluas cakrawala Ilmu Pengetahuan Masyarakat.[3]
      B.  Tahap  Penyusunan   Karya Ilmiah
                Ada 5 tahap dalam penyusunan karya ilmiah, yakni:
           1.  Tahap Persiapan
                  Ada tiga hal pokok dalam melakukan persiapan:
1.    Pemilihan topik/masalah, misalnya persoalan kemasyarakatan,  pertanian, manajemen, sumber daya manusia.
2.    Pembatasan topik dan Penentuan Judul, jika sudah memilih topik, tinggal melakukan penentuan judul dari pembatasan topik yang sudah dipilih.
3.    Pembuatan kerangka karya (outline), pada prinsipnya, penyusunan kerangka karya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai  fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan.
2.   Tahap Pengumpulan Data
Jika judul dan kerangkanya sudah disetujui, penyusun sudah dapat mulai mengumpulkan data.
1.    Langkah yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari informasi dari kepustakaan mengenai hal-hal yang ada relevansinya dengan judul tulisan.
2.    Selain pencarian informasi dari kepustakaan, juga dapat memulai terjun ke lapangan, melalui observasi,wawancara,atau eksprimen.
3.     Tahap Pengorganisasian/ Pengonsepan
1.    Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data.
2.    Data digolongkan menurut jenis, sifat atau bentuk.
3.    Data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya, jika penelitian kuantitatif, data diolah dengan teknik statistik.
4.    Penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan dalam raganan yang ditetapkan.


4.  Tahap Pemeriksaan/ Penyuntingan
Pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
5.    Pengetikan/penyajian
Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah:
1.         Memperhatikan segi kerapian dan kebersihan.
2.         Memperhatikan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah, seperti: penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.

C.      Bentuk / Format  Laporan ( Karya Ilmiah )
            Untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan penelitian , haruslah disusun dalam suatu format dan sistematik tertentu. Secara umum komponen suatu karya ilmiah terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1.   Bagian pendahuluan, yang terdiri dari:
1.      Halaman Judul.
2.      Lembaran Persetujuan.
3.      Kata Pengantar.
4.      Daftar Isi.
5.      Daftar Tabel
6.      Daftar Gambar atau Ilustrasi.
2.    Bagian Isi-Text-Body of Report.
1.      Pendahuluan, berisi tentang:
a.        Pernyataan masalah
b.        Analisis Masalah.
c.         Asumsi yang mendasari Hipotesis.
d.        Perumusan Hipotesis.
e.        Penjelasan Istilah.
2.      Metode Penelitian, berisi tentang:
a.      Prosedur Penelitian
b.      Sumber-sumber Data
c.       Alat Pengumpul Data yang digunakan
3.      Analisis dan Interpretasi Data, yang berisi tentang:
a.      Analisis Data
b.      Tabel-tabel analisis (Working Tabel )
c.       Gambar-gambar atau Ilustrasi
4.      Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi tentang:
a.      Kesimpulan hasil penelitian.
b.      Rekomendasi atau Saran-saran
3.   Bagian Penutup, terdiri dari:
1.         Daftar Kepustakaan
2.         Lampiran-lampiran
3.         Index atau daftar kata/ Istilah.[4]


Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ali, muhamad. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: PT Angkasa.

Dwi loka, Bambang dan Riana Rati. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: PT Alfabeta.



[1] Muhamad Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung, hal. 162
[2] Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2008, hal. 1
[3] Bambang Dwiloka dan Rati Riana, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hal. 8
[4] Mohamad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung 163-165.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar