Kamis, 23 Februari 2012

Pengertian Sosiologi, Pendidikan, Sosiologi Pendidikan dan 4 Kajian Sosiologi


A.      Pengertian Sosiologi
1.    Auguste Comte, Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
2.    Max Weber, Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang tindakan social atau perilaku-perilaku manusia
3.    Emile Durkheim, Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta-fakta atau kenyataan yang berisikan cara bertindak, cara perpikir dan cara merasakan sesuatu.
4.    Herbert Spencer, Sosiologi adalah Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan dan proses kehidupan social sebagai suatu keseluruhan / suatu sistem.
5.    Raoucek  & Warren, Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok sosial
6.    J.A.A. Van Dorn & C.J. Lammers, Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur dan proses- proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
7.    Mac Iver, Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hubungan-hubungan social yang terjadi dalam masyarakat
8.    Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi, Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
9.    Soerjono  Soekanto, Sosiologi adalah Ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
10.    Hassan Shadily, Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta perubahannya
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang; stuktur social, proses social, , prilaku social, dan system social.


B.      Pengertian  Pendidikan

1.    Pendidikan Menurut = UU Sisdiknas

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
2.    Pendidikan Menurut = Carter V. Good

Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

3.    Pendidikan Menurut = Godfrey Thomson
 
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tepat didalam kebiasaan tingkah lakunya, pikiranya dan perasaannya.

4.    Pendidikan Menurut = UNESCO

UNESCO menyebutkan bahwa: “education is now engaged is preparinment for a tife
Society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.
5.    Pendidikan Menurut = Thedore Brameld 

Robert W. richey menyebutkan bahwa; The term “Education” refers to the broad funcition of preserving and improving the life of the group through bringing new members into its shared concem. Education is thus a far broader process than that which occurs in schools. It is an essential social activity by which communities continue to exist. In Communities this function is specialzed and institutionalized in formal education, but there is always the education, out side the school with which the formal process is related. (Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).
6.    Redja Mudyahardj  mengatakan Pendidikan sebagai suatu system
7.    Menurut Langeveld pendidikan hanya berlangsung dalam suasana pergaulan antara orang yang sudah dewasa (atau yang diciptakan orang dewasa seperti : sekolah, buku model dan sebagainya) dengan orang yang belum dewasa yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
8.        John S. Brubacher : Pendidikan merupakan proses timbal balik dari tiap individu manusia dalam rangka penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan dengan alam semesta. 
9.        Kingsley Price mengemukakan: Education is the process by which the nonphysical possessions of culture are preserved or increased in the rearing of the young or in the instruction of adults. (Pendidikan adalah proses yang berbentuk non pisik dari unsur-unsur budaya yang dipelihara atau dikembangkan dalam mengasuh anak-anak muda atau dalam pembelajaran orang dewasa).
10.    Mortimer J. Adler : pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapa pun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik. 
Berdasarkan pengertia tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendi dikan adalah upaya memajuka atau proses pembentukan kepribadian, budi pekerti, pikiran dan kemampuan intelektual anak




C.     Defenisi Sosiologi Pendidikan Menurut Beberapa Ahli: 

1.      Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus    yang  tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.
2.      Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikan dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
3.      Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang  komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
4.      Menurut Charlies A. Ellwood, Sosiologi Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menuju untuk melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial.
5.      E.B Reuter , Berpendapat bahwa Sosiologi Pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu.
6.      Sedangkan Dr. Elwood, memberikan Pengertian Sosiologi Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses belajar dan mempelajari antara orang yang satu dengan orang yang lainnya,
7.      Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
8.      Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
9.       Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
10.      Menurut penulis, Sosiologi pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.

D.  PENGERTIAN STRATAFIKASI
·         P.J. Bouman mengatakan Stratifikasi sosial adalah golongan manusia dengan ditandai suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa yang tertentu dan karena itu menuntut gengsi kemasyarakatan
·         Menurut Soerjono Soekanto Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.
·         Pitirim A. SorokinStratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur. Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi tampak bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang mempunyai tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama
·         Mosca. Stratifikasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya
·         Max Weber. Stratifikasi sosial merupakan penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu atas lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.

E.  PENGERTIAN SOSIALISASI
·         Peter Berger (Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.)
·         Soerjono Soekanto (Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru )
·         Stewart (proses memperoleh kepercayaan, sikap, nilai, & kebiasaan dalam kebudayaannya)
·         Bruce J.Cohen (Sosialisasi adalah proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakatnya untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok )
·         Paul B. Horton (Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya)
Dari penegertian sosiolisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa: Sosialisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia, kemudian dalam sosialisasi terjadi saling pengaruh antara individu beserta segala potensi manusia.
F.  PENGERTIAN SOSIAL MOBILITY
·         Paul B. Horton (mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya)
·         Kimball Young dan Raymond W. Mack (mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. 
·         William Kornblum (Mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya)
·         H. Edward Ransford (Mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hierarki )
·         Michael S. Basis (Mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah lingkungan sosioekonomi yang mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat.
Jadi, mobilitas sosial adalah suatu perubahan atau perpindahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah, yang dialami oleh individu atau kelompok sosial, sehingga memberikan dampak berupa kelas baru yang diperoleh individu atau kelompok tadi.

G. PENGERTIAN EQUALITY OF OPPORTUNITY
·         Joanroemer menjelaskan bahwa kesetaraan kesempatan yang menggunakan prinsip non diskriminasi yang b erarti bahwa semua individu yang memiliki atribut relevan untuk kinerja tugasnya dari posisi tersebut yang memenuhi syarat dan bahwa individu tersebut kemungkinan posisi yang dimilikinya hanya berkenan denga atribut yang relevan.
·         Natt Tavanagh berpendapat bahwa Ras dan suku bangsa tidak harus peduli ketika mendapatkan pekerjaan, tetapi ada rasa kesetaraan kesempatan yang tidak harus diperluas lebih jauh daripada mencegah langsungnya diskriminasi dan bagaimana seseorang mendapatkan kesetaraan kesempatan itu sendiri.
·         Carlogers salah satu upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain dan kesetaraan kesempatan juga berarti penerima pihak lain untuk meminta dan memberikan sebuah penghargaan positif terhadap era lain
·         Rose Friednan kesetaran kesempatan yaitu tidak harus ditafsirkan secara harfiah karena dapat dilihat dari adanya hambatan sewenang – wenang untuk menghalangi seseorang dari mewujudkan ambisi mereka, bahwa kebangsaan, warna kulit, agama atau karakteristik yang tidak relevan lainnya harus menentukan kesempatan yang terbuka untuk orang yang hanya dilihat dari kemampuannya.
·         Dinesh  D’souza berpendapat bahwa kesetaraan kesempatan adalah hal yang ideal dan tidak harus diwujudkan melalui tindakan – tindakan pemerintah bagi negara untuk menegakkan kesempatan yang sama akan bertentangan dengan benar dan untuk menumbuhkan bakat prinsip masyarakat bebas untuk mendapatkan kesetaraan kesempatan sesungguhnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar